Menuliskan kembali masa-masa galau dan mencari alasan untuk umroh yang kualami bisa jadi akan biasa saja bagi yang membaca maupun mesin pencari, namun ini akan sangat sentimentil dan emosional buatku. Aku si pemudi tersesat yang cukup rebel bahkan sampai ketika kaki ini menginjakan kaki di haramain pertama kali.
Mencari Alasan Umroh
Tak sekali ajakan untuk umroh itu datang, bahkan sebulan sebelum aku memutuskan umroh…aku diminta menemani nenekku. Namun, ya..sekali lagi terlalu banyak excuse sana-sini.
Hingga pada suatu hari yang tidak tenang dan jauh dari damai (di hati) pikiran itu muncul. Aku memang sudah merencanakan akan mengambil cuti akhir tahun, namun…tujuanku adalah BALI.
Aku si pemudi tersesat rindu hingar bingar kembang api yang memacu adrenalin (disclaimer: aku nggak pernah mabok-mabokan, ngedrugs, atau merokok loh yah). Akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 lalu aku di Bali, sendirian, malam tahun baru…tidur. Apa coba esensinya? Ahhahaha
Singkat cerita, pada 24 September 2023 aku membalas ig story seorang teman yang sedang membagikan cerita tentang umroh. Tanpa ekspektasi apa-apa, aku menulis bahwa:
“saya masih maju mundur untuk checkout paket umroh. Satu sisi saya merasa sangat perlu, tapi di sisi lain juga berpikir ‘jangan-jangan ini karena impulsif aja untuk mencari kedamaian instan’. Saya nggak tahu ini keliru atau tidak”.
Pesan ini dijawab tak lama…
”Boleh saya beri saran kak, kalau sudah mampu…maka berangkatlah. InsyaAllah nanti bakal dapat banyak sekali pembelajaran dalam hidup. InsyaAllah segala hal kebaikan akan meliputi. InsyaAllah juga bisa menjadi sebab atas dimudahkan dan dilancarkannya segala cita-cita dan keinginan. Umroh itu panggilan kak, dan ketahuilah yang datang kesini adalah orang-orang yang dipanggil oleh-Nya. Bukan si kaya atau yang punya segalanya. Tapi yang Allah kehendaki juga.”
DEG…..
Masih mencari alasan untuk umroh seperti apa lagi? Jawaban dari Gus Sultan Ali Khan itu benar-benar seolah menampar bolak-balik. Semoga beliau senantiasa diberi kemudahan dalam urusan-urusannya dan dalam perlindungan Allah swt.
Tanpa Persiapan
Meski niat sudah mantap, tapi aku merasa nggak tahu harus nyiapin apa. Aku belajar kok, ikut manasik, nonton youtube, tapi kayak “yaudah aja”. Aku bahagia, tapi kayak ada sesuatu yang masih menghalangi entah apa.
Aku tahu umroh itu ibadah fisik, tapi aku nggak niatin olahraga atau apalah itu. Dari masa galau hingga berangkat, aku gila-gilaan banget tennis bahkan seminggu 2x dengan setiap latihan 2 jam. TANPA NIATAN INI ADALAH BAGIAN LATIHAN CARDIO UNTUK UMROH.
Jika orang lain diantar keluarga atau sahabat ke bandara, aku sengaja nggak ngebolehin siapapun nganter. Jadi, benar-benar seperti mau traveling biasa. Bahkan aku memakai kemeja panjang dan celana…bukan abaya atau gamis.
Login Kembali
Singkat cerita, aku menjalani hari-hari yang tak biasa selama di Madinah dan Makkah. Air mata yang tak terbendung saat di Raudhah dan Hijr Ismail, dan banyak lagi hal yang terjadi yang membuatku seakan login kembali ke keyakinanku dan memegang kembali value hidup yang selama ini entah hilang kemana.
Beberapa waktu sebelum umroh itu, bahkan aku sempat punya pikiran ‘apakah konsep agama masih relevan dengan aku?’
Dan jawabanya adalah IYA BANGET!
Si pemudi tersesat ini menemukan dirinya yang dulu. Semoga yang maha kuasa tetap menjaganya dalam nikmat iman dan Islam.
Umroh adalah keputusan terbaik selama 2023. DATANG DI SAAT YANG TEPAT! Aku yakin banget bahwa Allah memanggil hambanya karena sebuah alasan. Jawaban dari Gus Sultan Ali Khan itu VALID.
Sepulang dari umroh hingga tulisan ini kubuat, aku masih belum bisa move on dari situasi di sana. Bahkan masih sering mimpi lari-lari ke masjidil haram atau tawaf.
Allah benar-benar penuh kejutan, saat hati terpikir ‘ya Allah, semoga akhir tahun ini bisa ke tanah suci lagi’….eh,,,namaku muncul di daftar kuota cadangan haji tahun ini. Tepat seminggu setelah aku meninggalkan Makkah dalam senja yang begitu indah.
Mudah-mudahan semuanya lancaaaar dan aku kembali memenuhi panggilanNya dalam kondisi yang jauuuuh lebih baik. No rebel-rebel lagi ya Allah.
[…] lokasinya benar-benar premium. Selayaknya hotel bintang 3 di Indonesia, untuk perjalanan seperti umroh begini buatku sudah sangat […]
[…] dengan background masjid Nabawi. Fotografer dengan kamera profesional siap mengabadikan para jamaah umroh atau […]