Benteng Willem I juga dikenal sebagai Benteng Pendem Ambarawa, adalah benteng Belanda abad ke-19 di Ambarawa, Jawa Tengah, Indonesia. Dibangun antara tahun 1834 dan 1845 oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa pemerintahan Raja Willem I dari Belanda. Benteng ini dibangun untuk melindungi kota strategis Ambarawa dari serangan pasukan Jawa Diponegoro, yang memimpin pemberontakan melawan kekuasaan Belanda saat itu.
Lokasi Benteng Pendem Ambarawa
Benteng pendem Ambarawa terletak di atas bukit yang menghadap ke kota Ambarawa. Ini adalah struktur persegi panjang yang besar dengan empat benteng sudut. Benteng dikelilingi oleh parit dan tembok pertahanan.
Benteng atau ‘beteng’ tinggalan Belanda ini berlokasi tepatnya di Desa Lodoyong RT 07 RW 03. Untuk menuju lokasi benteng dapat melalui jalur lingkar Ambarawa atau dekat RSUD dr Gunawan Mangunkusumo. Cirinya, ada gapura pas di belokan. Dari Kota Semarang, dapat ditempuh sekitar 1,5 jam, berkendara motor atau mobil.
Kalau kamu berwisata ke Museum Kereta Api Ambarawa, maka tempat ini tidak jauh dari sana.
Fungsi Benteng
Benteng ini juga digunakan sebagai barak pasukan Belanda, penjara dan fasilitas penyimpanan. Benteng tersebut ditinggalkan oleh Belanda pada tahun 1942, ketika mereka dikalahkan oleh Jepang dalam Perang Dunia II. Fort Willem I menggunakan istilah pendem atau pendhem dalam bahasa jawa yang artinya terkubur. Mungkin hal ini karena benteng berada di bawah tanah atau terkubur tanaman.
Benteng Pendem Ambarawa menjadi saksi bisu betapa Ambarawa dulunya dijadikan basis militer, pertahanan, logistik, atau sekadar kota penghubung bagi kepentingan Belanda. Secara geografis, letaknya memang sangat strategis, yaitu berada di jalur pertemuan tiga kota, yakni Semarang, Magelang, dan Salatiga.
Pada zaman penjajahan Jepang, Benteng Fort Willem I ini difungsikan sebagai penjara bagi orang-orang Eropa, dan mereka yang mencoba untuk melawan pemerintahan Jepang pada waktu itu.
KNIL pernah bermarkas di sini, begitu pula Tentara Keamanan Rakyat. Seusai perang, benteng pendem digunakan oleh pemerintah Indonesia sebagai barak militer, Lapas dan tempat latihan untuk Angkatan Darat Indonesia.
Di bagian depan, kita menemukan ‘tanda-tanda kehidupan’ sebab sebagian Benteng Pendem memang difungsikan sebagai rumah dinas untuk para pegawai dan pensiunan Lapas. Jadi, mereka bukan penghuni liar yah di sana. Bahkan ada masjid kecil juga di dalam benteng tersebut.
Ngapain Aja di Benteng Pendem?
Saat ini, Fort Willem I adalah tujuan wisata yang populer di Ambarawa. Kita bisa melihat contoh arsitektur militer Belanda abad ke-19 yang terpelihara dengan baik. Benteng ini juga menjadi pengingat Perang Jawa, salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Indonesia.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan saat mengunjungi Fort Willem I:
- Menelajahi banyak terowongan dan ruang benteng (harus dengan pemandu yah)
- Mempelajari tentang sejarah benteng
- Berjalan-jalan di sepanjang benteng benteng dan menikmati pemandangan pedesaan sekitarnya.
Tiket masuk
Per Juni 2023, harga tiket Benteng Pendem Ambarawa adalah sebagai berikut:
- Dewasa: Rp 5.000
- Anak-anak: Rp 2.000
- Biaya parkir: Sepeda motor: Rp 2.000, Mobil: Rp 5.000
[…] Find your niche. Apa yang membuat Anda unik? Apa yang Anda ketahui tentang hal yang tidak diketahui orang lain? Traveler seperti apa kamu? Setelah Anda mengetahui ceruk pasar Anda, Anda dapat mulai memfokuskan konten Anda pada hal itu. Misalnya kalau aku lebih fokus ke budaya dan sejarah. […]