Croissant dan coffe adalah akronim untuk croco yang merupakan bagian dari toko bakery bernuansa Perancis Monsieur Spoon. Hidangan yang disajikan tak hanya roti-rotian, ada juga nasi-nasian dan mie-mie an di sini.
Tentang Croco
Aku lebih dulu kenal Monsieur Spoon yang ada di mall kota Kasablanka dan di Bali. Restoran ini pertama kali didirikan di Bali pada tahun 2012, dan kini telah memiliki beberapa outlet di Indonesia, yaitu di Bali, Jakarta, dan Bandung.
Baru-baru ini ada restoran bernuansa hijau tosca dibangun nggak jauh dari apartemenku, ternyata croco namanya. Nggak ada hubungan sama sekali dengan ‘crocodile’ yah.
CROCO mengusung konsep Bakery Cafe yang menyajikan freshly baked croissant dan pastry Perancis. Padanannya adalah berbagai minuman kopi dan teh, serta makanan bergaya Asia dan Eropa lainnya sebagai menu dine-in.
Menu Croco by Monsieur Spoon
Selain pastry, menu andalan CROCO by Monsieur Spoon lainnya adalah Maritozzo dan Banh Mi. Maritozzo adalah brioche bun yang diisi pastry cream yang merupakan salah satu pastry traditional ala Eropa. Sedangkan Banh Mi merupakan Baguette sandwich isi ala Vietnam yang terinspirasi dari Perancis. Ini menu ngenyangin banget, jangan main-main hhahaa.
Croco ini satu grup restoran dengan Gokana, Platinum, Raacha, dan BMK. Jadi, soal varian menu dan rasa makanan gurih-gurihnya baik itu masakan Asia atau Eropanya sudah kebayang yah.
Dari sisi harga terlihat pricey memang, tapi sejauh ini tiap kesana selalu rame. Entah karena pilihan menunya beragam atau orang masih penasaran aja. Untuk bakery kuakui enak, tapi pernah pesan nasinya yaitu steam mushrom chicken rice yang lauknya benar-benar hambar. Harusnya si sayur dan jamurnya ada rasanya lah dikit, ini kayaknya cuma direbus lupa dikasih seasoning. Tapi karena sudah kupesan ya pasti kuhabiskan hahhaa.
Ambience
Warna dominan hijau tosca dan orange memang pas banget dipadukan dengan penataan lighting hangat. Sekilas terasa nyaman, apalagi kursi-kursi rotannya bikin kita berimajinasi ini sedang di trotoar paris hahahah.
Tapi, menurutku tempatnya kurang workable meski dia ngasih diskon khusus untuk kedatanagn di jam kerja dnegan menunjukan ID Card perusahaan. Lebih cocok buat makan bareng-bareng dibading buat numpang nyolok laptop sambil duduk berlama-lama kerja. Minimnya power socket dipadupadankan dengan kondisi yang cenderung berisik serta ketiadaan wifi public. Ketika sebuah tempat makan jualan juga makan berat, ada potensi lebih berisik di jam makan dibandingkan dengan coffeshop yang jual pastry aja sama minuman.
Cabang Croco
Croco ini sudah menyebar di Jabodetabek dan Bandung saat tulisan ini dibuat. Lokasinya biasanya menempel di mall dan ada area di teras outdoor gitu konsepnya. Jadi jam buka-tutupnya ngikutin jam operasional mall. Nggak bisa pesan kopi pagi-pagi sebelum berangkat kerja.
Jakarta: Mall Kota Kasablanka, Mall Pondok Indah, Mall Taman Anggrek, Mall Puri Indah
Tangerang: The breeze, Living World Alam Sutera, AEON mall BSD
Bandung: 23 Paskal Shopping Center
Review Jujur
Dari sisi bisnis, Croco ini adalah inovasi mengakomodir lidah Indonesia yang memerlukan gurih-gurih usai menyantap yang manis-manis. Variasi menu untuk restoran dengan range harga puluhan ribu, patut diacungi jempol. Pun dengan kebutuhan estetika yang dipenuhi dengan adanya penataan furniture yang harmonis.
Namun, Croco secara pelayanan masih kurang. Meski estimasi kedatangan pesanan masih sangat bagus, tapi pelayan yang standby nya kurang waspada. Kan ngga mungkin aku manggil dengan teriak, sementara itu melambaikan tangan nggak ada yang nengok. Akhirnya nyamperin sendiri aja deh biar cepet direspon, baik itu untuk memesan menu maupun untuk membayar.
Entahlah tiap kesini ada aja yang bikin kesel. Mungkin Croco bukan buatku, alias terget marketnya bukan aku. Kayak merasa ngga enak lama-lama duduk di sini. Lain dengan Dapur Solo yang menunya biasa aja tapi selalu betah berlama-lama.