Food court nabawi

Selepas salat Isya aku berjalan menuju food court dekat Masjid Nabawi di bawah cahaya purnama tengah bulan Jumadil Akhir. Rasanya syahdu sekali, meski aku sedih karena itu adalah malam terakhirku di kota Madinah.

Gate King Fahd

Berbeda dengan jalur biasanya, malam itu aku keluar masjid dari depan Gate King Fahd. Gate King Fahd juga dikenal sebagai Bab al-Malik Fahad (باب الملك فهد), atau Bab Malik yang secara harfiah berarti Gerbang Raja, adalah pintu masuk utama Masjid Nabawi. Ini adalah gerbang terbesar dari masjid dan satu-satunya gerbang yang memiliki dua menara dan tujuh pintu. Gerbang ini diatapi oleh lima kubah. Menara yang mengapit gerbang adalah dua dari enam menara tertinggi yang dipasang selama perluasan kedua.

Gate king fahd

Pedestrian King Fahd Road

Menarik sekali area pedestrian depan masjid Nabawi ini, sebab di kiri kanan berdiri hotel-hotel kelas menengah hingga luxury. Jalannya lebaaar banget dengan penerangan super heboh dan tentunya sangat nyaman untuk berjalan meski malam itu padat sekali.

Gate king fahd
Bubaran salat Isya

Selain hotel, kita juga akan menemui deretan ruko-ruko yang menjual aneka souvenir kelas menengah. Jadi bukan yang receh-receh gitu, semacam official merchendaise lah. Di tengah jalan juga ada beberapa spot foto berbagai bentuk seperti sayap burung maupun kotak bingkai (ini ikonik banget) dengan background masjid Nabawi. Fotografer dengan kamera profesional siap mengabadikan para jamaah umroh atau haji.

Gate king fahd

Food court

Sebenarnya tujuanku adalah mau makan malam sembari menatap langit dan jabal uhud *eeaaa. Tapi ternyata pilihanya banyak banget, dan karena aku datang usai salat maka antrean dimana-mana mengular.

Food court nabawi
Ada Indonesian food tuh tapi antreee

Food court dekat masjid Nabawi di sebelah kanan jalan tretata rapi dengan bentuk bangunan sejenis dan label nama seperti “Turkish food”-“Italian food” dan lain sebagainya. Sejauh yang kuamati malam itu yang paling panjang antreanya adalah Italian food.

Food court nabawi

Diantara toko makanan, nyempil satu toko buku (lebih ke Al-Qur’an sih). Aku masuk dong dan seru banget bisa melihat Quran yang diterjemahkan ke berbagai bahasa dan juga buku-buku keislaman berbahasa Arab dan Inggris.

Kuliner Mesir

Food court nabawi
Asian restaurant yang di gambar ini jualan baso juga loh

Karena food court Asia penuh semua, pun dengan Itali atau Turki, akhirnya secara random mencoba masuk ke tempat yang nampak mencolok warnanya yaitu kedai/restoran Heejaz.

Food court nabawi
Lumayan ngga antre lama

Antrenya ngga panjang, oke mari kita pesan makan karena sudah lapar sekali. Hijaz itu adalah wilayah sebelah barat Arab Saudi, secara harfiah artinya ‘batas’ yang mana membatasi daratan Arab dengan laut merah. Pada akhir khilafah (kekhalifahan) Abbasiyah, Hijaz berada di bawah kekuasaan pemerintahan Mesir. Pada 1517 Hijaz jatuh ke tangan khilafah Usmani (Ottoman). Jadi, tak heran jika yang tersaji ternyata adalah makanan mesir.

Selama menunggu pesanan di bangku kecil, aku ngobrol sama mba-mba yang bahasa Inggrisnya pakai aksen Arab. Jadi ya agak kurang nyambung, tapi aku bisa nangkep waktu dia bilang menu favorit di sini adalah Martabak Mesir.

Martabak Mesir

Food court nabawi
Harga terjangkau

Di Indonesia juga ada sih martabak Mesir, tapi bagaimana rasanya jika di Mesirnya? Eh di Arab Saudi maksudnya. Hahahha ternyata mirip sih, bedanya nggak pakai sambal cocolan atau kuah kari. Yang ada hanya cabe hijau besar yang ngga ada pedas-pedasnya.

Teh Rempah

Ini nggak sesuai ekspektasi, karena judulnya ‘Milk Tea’ tapi trenyata teh rempah. Aku sukaaa banget! Bahkan beli versi sachetnya waktu di Makkah dan refill beli lagi di Indonesia di toko online.

Food court nabawi

Bayangin lagi dingin-dingin gitu minum teh susu dengan tambahan Cardamom atau Kapulaga. ANGET BANGET di perut dan hatiiii.

Tempat duduk Outdoor

Food court nabawi
Menyantap mutabaq alias martabak

Karena food court di sini kebanyakan bentuknya kecil, jadi banyak pembeli yang menyantap makanan di bangku-bangku yang sudah tersedia di pedestrian berlangitkan rembulan. Ada api-api estetik juga yang menambah kesyahduan.

ya Allah,,,tetapkan hati ini dalam iman Islam, tetapkan suka cita ini tak hanya saat di tanah suci.

1 Comment

  1. […] Ini adalah beberapa lokasi outlet Albaik di Madinah: […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *