Meski saat ini sudah ada kereta cepat dari Madinah ke Mekkah, namun paketan umrohku nggak menyertakan itu. Jadi, setelah 3 hari di kota Nabi…aku harus menuju inti ibadah umroh di kota Mekkah dengan naik bus.
Keberangkatan dari Madinah
Jadwal keberangkatan kami adalah usai salat dzuhur, suah berpakaian ihram karena akan mengambil miqot di bir ali. Paginya Madinah hujan, aku yang mager sambil packing merasakan ngantuk yang teramat sangat. Namun, moodku naik kembali setelah terkena sinar matahari di pelataran masjid Nabawi.
Biasanya, bus akan menjemput jamaah di hotel tempat mereka menginap di Madinah. Bus kami agak telat, aku habiskan waktu menunggu dengan meeting hahaha. Semua koper rombngan sudah siap sedari pagi. Karena kami memang sudah diingatkan berkali-kali untuk berkemas dan bersiap sejak dini sebelum keberangkatan.
Miqat Bir Ali
Perjalanan dari Madinah ke Mekkah memakan waktu sekitar 4-5 jam. Kalau ditambah istirahat dan miqat di bir ali, total sekitar 6 jam. Bir Ali disebut juga Masjid Dzulhulaifah, jadi jangan bingung ya.
Tak lama setelah bus meninggalkan kota Madinah, Bus berhenti di Bir Ali, yang merupakan miqat makani kedua setelah Masjid Dzulhulaifah. Jamaah yang belum mengenakan ihram dapat melakukannya di sini. Tersedia toilet dan mushola untuk memudahkan jamaah beribadah. Kalau rombonganku sudah berpakaian ihrom semua, jadi kami turun sejenak hanya untuk berfoto dan menjatuhkan niat umroh.
Pastikan niat diikrarkan dengan sepenuh hati. Perbanyak doa dan dzikir selama perjalanan, jangan kebanyakan tidur seperti aku huhuuuu.
Lama singgah biasanya hanya sekitar 30 menit, jadi manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Aku sama sekali nggak masuk masjid atau eksplor mana-mana hehhe. Langsung kembali naik bus dan gass ke Makkah.
Pemandangan Arab
Awalnya aku berniat melekan aja tuh sampai Mekkah, apalagi sudah ngopi dan tidur sebelum berangkat. Tapi apa daya, ternyata sepanjang jalan isinya gurun nggak ada perumahan atau pertokoan yang bisa dibaca papan reklamenya biar ngga bosen.
Tidurku sangat pulas sepertinya, hingga bus kami berhenti di rest area. Aku tidak turun, memilih lanjut tidur. Apalagi saat tahu bahwa jalanan di sini super gelap tanpa lampu penerangan. Jadi ibaratnya bus kami menembus gua saja itu.
Harusnya sih sambil dzikiran ya, atau tilawah, tapi kenapa sih aku ngantuuukkk banget. Apalagi setelah Ustadz kami bilang, kami sebaiknya istirahat saja karena nanti sampai Mekkah langsung umroh sampai dini hari. Pembenaran..huhuhuu.
Selamat Datang di Mekkah
Selama di bus aku kayaknya nggak makan saking sibuknya tidur. Ketika bus kami terasa tersendat-sendat, aku terbangun. Ternyata zam-zam clock sudah nampak dari kejauhan. Mau nangis tapi nggak bisa, cuma kayak yang…ya Allah…ini beneran aku di Makkah?Semakin lama zam-zam clock semakin dekat dan lalu lintas semakin padat.
Saran saja untuk teman-teman yang nanti akan umroh dan naik bus juga sepertiku, bawa kopi atau download film biar melek selama perjalanan. Selingi dzikir dan doa kita dengan ngopi hehehe. Selain itu, pakai baju umroh yang nyaman dan menyerap keringat ya. Yang kurasakan kemarin, bajuku agak kurang nyaman sih tapi kupaksakan.
Semoga nanti kalau umroh lagi kita naik kereta cepatttt!!!!…janji deh nggak akan tidur di jalan, insyaAllah.
[…] Yang aku belum kesampaian adalah jalan kaki dari masjid Nabawi ke masjid Quba karena waktu itu sibuk meeeting hahaha. Padahal sudah walkable banget dan dapat ditempuh dengan jalan kaki dalam 40 menit. Akhirnya cuma ke masjid Quba sembari bersama city tour dengan bus. […]