Nggak kebayang kalau pada 2023 ini aku akan ke Sumatera Utara untuk mendaki gunung sibayak. Jangankan mikirin gunung, bahkan ke kota medan saja aku ngak pernah kepikiran. Tapi, aku mau bilang ya…jangan pernah remehkan gunung. Perjuangan setiap langkah dan setiap nafas itu bisa jadi antara hidup dan mati buat noob seperti aku.
Gunung Sibayak Dimana?
2 jam perjalanan dari kota Medan dengan kondisi jalanan berkelok-kelok penuh kendaraan berat, ternyata kita akan sampai di kabupaten Karo. Hawanya lebih adem daripada Medan, gunung sibayak ada di sana. Gunung Sibayak terletak di Sempajaya, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gunung ini terletak sekitar 12 kilometer dari kota Berastagi.
Jam 8 malam aku yang kekenyangan setelah buka puasa segera meluncur dalam kondisi ngantuk berat ke arah Berastagi. Tentu saja ada driver yang nyetir, aku bobo cantik dengan sesekali terbangun karena kaget papasan dengan truk besar dan hujan yang semakin intens.
Selain menjadi tujuan wisata pendakian, Gunung Sibayak juga memiliki kawah berair panas yang sangat terkenal dan menjadi salah satu daya tarik wisata. Para pengunjung dapat menikmati kesejukan udara pegunungan dan berendam di kolam air panas alami yang berasal dari sumber air panas bumi.
Jam 10 malam, mobil smapai di penginapan transitku yang lokasinya pas di bawah kaki gunung tepatnya di “desa semangat gunung”. Aku kedinginan, lalu muntah-muntah hahahah. Bayangin di tempat se-asing itu sendirian, sehampa apa *halah.
Gunung Sibayak juga merupakan tempat yang cocok untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Saat matahari terbit, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang indah dari atas gunung sambil menikmati secangkir kopi atau teh hangat. Sementara saat matahari terbenam, pengunjung dapat menikmati pemandangan kota Berastagi yang terlihat sangat indah dari ketinggian. Nah rencananya aku mau sunrise hiking berangkat jam 4 pagi. Jadi inget ketika hiking di Gunung Batur Bali.
Nah, mungkin bisa dicek dulu nih lokasinya.
Gunung Sibayak berapa mdpl?
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.212 meter di atas permukaan laut. Merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia, namun saat ini tidak dalam keadaan erupsi. Puncak Gunung Sibayak dapat dicapai melalui pendakian dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam dari kaki gunung.
Jalur pendakian gunung sibayak
Terdapat tiga rute pendakian yang dapat dilalui, yaitu:
- Rute Pertama: Rute pertama dapat diakses melalui desa Semangat Gunung, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Rute ini memiliki jarak sekitar 7 km dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam. Rute ini dianggap lebih sulit karena memiliki banyak tanjakan dan jalur yang berbatu.
- Rute Kedua: Rute kedua dapat diakses melalui desa Lau Sidebuk-debuk, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Rute ini memiliki jarak sekitar 5 km dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam. Rute ini dianggap lebih mudah karena memiliki jalur yang lebih landai dan sedikit tanjakan.
- Rute ketiga: bisa dibilang yang paling sulit, jika dibandingkan dengan jalur yang lain. Jalur ini dinamakan Jalur 54. Pendaki akan dihadapkan dengan medan sulit serta menantang serta jalan yang cukup terjal dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Jujur saja aku nggak tahu naik dari jalur mana, intinya aku nemuin pos dengan jalan aspal nanjak dengan sign Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Lalu setelah lewat jalur aspal, merangkak naik melewati lorong pandan. Jalur pendakian Gunung Sibayak terbilang cukup baik dengan jalur yang terawat dan bersih. Selama perjalanan, pendaki akan melewati area perkebunan dan hutan yang rindang. Terdapat beberapa titik peristirahatan dan pemandangan indah yang dapat dijadikan sebagai spot foto. Aku paling suka dengan lorong pandan karena landai meski rimbun banget.
Gunung Sibayak kapan meletus?
Menurut catatan sejarah, Gunung Sibayak terakhir meletus pada tahun 1881. Namun, aktivitas vulkanik Gunung Sibayak saat ini masih tergolong rendah dan tidak berbahaya bagi penduduk sekitar.
Mitos Gunung Sibayak
Selain dikenal sebagai objek wisata yang menarik, Gunung Sibayak juga memiliki banyak cerita dan mitos yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Berikut adalah beberapa mitos yang terkait dengan Gunung Sibayak:
- Mitos Kepala Singa: Konon, di puncak Gunung Sibayak terdapat batu besar yang berbentuk kepala singa. Menurut mitos yang beredar, batu ini dulunya merupakan wujud dari seekor singa besar yang sering mengganggu penduduk sekitar. Singa tersebut kemudian dikalahkan oleh seorang ulama, dan diubah menjadi batu oleh kekuatan magisnya.
- Mitos Sumber Air Panas: Di kaki Gunung Sibayak terdapat sumber air panas yang populer dikunjungi oleh wisatawan. Menurut mitos yang beredar, sumber air panas ini dulunya adalah tempat mandi para dewa dan nenek moyang. Konon, air panas tersebut memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, sehingga banyak orang yang datang untuk mandi dan berendam di sana.
- Mitos Putri Sibayak: Konon, di puncak Gunung Sibayak terdapat istana yang dihuni oleh seorang putri cantik bernama Sibayak. Menurut legenda, putri Sibayak merupakan putri dari raja gunung berapi yang memiliki kekuatan magis. Setiap tahunnya, putri Sibayak akan turun ke desa-desa sekitar untuk memberikan berkah dan melindungi penduduk dari bencana alam.
- Mitos Naga: Gunung Sibayak juga dikaitkan dengan keberadaan naga legendaris yang tinggal di dalam perut gunung. Konon, naga tersebut memiliki kekuatan magis yang sangat kuat dan dapat memberikan keberuntungan bagi siapa saja yang berhasil menemukannya.
Meskipun tidak dapat dipastikan kebenarannya, mitos-mitos tersebut memberikan warna dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Sibayak. Namun, penting untuk tetap menghargai budaya dan keyakinan masyarakat setempat saat berkunjung ke tempat wisata.
Persiapan Mendaki Gunung Sibayak
Sebelum melakukan pendakian Gunung Sibayak, pendaki disarankan untuk melakukan persiapan fisik dan mental yang cukup. Jangan pernah remehin gunung pokoknya sih. Selain itu, pendaki juga harus membawa peralatan yang diperlukan seperti sepatu yang nyaman dan headlamp. Karena aku mendaki buat ngejar sunrise, jadi headlamp harus banget. Tentu saja jaket dong ya dan persediaan air.
Untuk masuk ke kawasan pendakian Gunung Sibayak, pendaki akan dikenakan biaya masuk sekitar Rp. 5.000 – Rp. 10.000 per orang. Selain itu, terdapat pula biaya sewa guide atau pemandu lokal yang biasanya berkisar antara Rp. 150.000 – Rp. 200.000 untuk satu kelompok pendaki. Aku pakai paket sekalian antar jemput, dengan harga Rp. 500.000.
Gunung Sibayak dapat didaki sepanjang tahun. Namun, disarankan untuk menghindari musim hujan karena jalur pendakian dapat menjadi licin dan berbahaya. Bulan-bulan terbaik untuk pendakian adalah antara bulan Maret hingga Agustus, ketika cuaca cenderung cerah.
[…] lain yang juga ingin mencobanya. Setelah Agustus 2022 trekking ke Gunung Batur dan Maret lalu ke Gunung Sibayak, kemarin aku weekend getaway trekking ke Baduy Dalam di Lebak […]