danau batur kintamani

Ketika membicarakan Kuliner di Kintamani, belum tentu kita mengenal Mujair Nyat Nyat. Kemungkinan kita akan spontan menjawab kopi dan hal yang terkait dengannya. Memang kopi Kintamani terkenal banget, bahkan coffeshop di sana juga semakin banyak saja. Namun, sebanarnya Kintamani punya kuliner khas unik yaitu Mujair Nyat Nyat yang langsung diambil dari danau Batur.

Dimana sih Kintamani?

Kintamani adalah sebuah daerah di Bali, Indonesia, yang terkenal karena pemandangan gunung dan danau yang indah. Daerah ini terletak di sebelah utara Gunung Batur dan berbatasan dengan Kabupaten Bangli. Kintamani terkenal karena pemandangan gunung dan danau yang indah, serta berbagai tempat wisata yang menarik. Di sini, kita dapat menikmati pemandangan gunung dan danau, berjalan-jalan di sekitar danau, mengunjungi beberapa tempat wisata, dan menikmati makanan khas Bali.

Danau Batur

Danau Batur adalah danau terluas yang pernah aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Selain indah karena luas banget, pemandangan di sekitarnya adalah pegunungan dan lava yang telah membatu.

Danau Batur adalah danau vulkanik yang terletak di Kintamani, Bali, Indonesia. Danau ini terbentuk dari letusan Gunung Batur. Letusan ini menyebabkan terbentuknya danau vulkanik yang luas. Danau ini menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Bali, dan menawarkan pemandangan yang indah dan beragam aktivitas air. Selain itu, danau ini juga menjadi tempat berbagai ritual dan upacara adat yang diadakan oleh masyarakat setempat.Danau Batur memiliki luas sekitar 11,5 km persegi dan kedalaman sekitar 50 meter.

Baca: Solo travel ke Bali

Kuliner Mujair Nyat Nyat

Kintamani memang indah, danau Batur yang memesona juga kaya dengan ikan mujair. Sebelum ke Kintamani, aku tidak tahu ada kuliner Bali bernama “Mujair Nyat Nyat”. Sebagai pecinta ikan, aku sangat menyarankan siapapun mencobanya ketika ke KIntamani.

Apa sih Mujair Nyat Nyat?

Bagi orang Jawa sepertiku, kosakata “Nyat” itu nggak terbayangkan artinya apa. Ternyata “nyat nyat” berasal dari kata “nyat” yang dalam bahasa Bali memiliki arti surut. Jadi, nyat nyat merupakan metode memasak khas Bali, di mana bahan makanan dimatangkan dengan cara dimasak bersama sedikit air dan bumbu-bumbu sampai airnya tersisa sedikit. Kalau di Jawa “Nyemek” hehehe, tapi nggak ada Mujair Nyemek.

Resep Mujair Nyat Nyat

Bahan

Bumbu ikan

  • Kunyit
  • Bawang putih
  • Ketumbar

Bumbu kuah

  • Garam
  • Kunyit
  • Jahe
  • Kencur
  • Terasi
  • Ketumbar
  • Merica
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Lengkuas
  • Cabe rawit

Bahan utama

Ikan mujair

Bahan lain

  • Minyak goreng
  • Jeruk nipis
  • Air
  • Daun salam
  • Serai

Cara membuat

  1. Bersihkan ikan mujair
  2. Haluskan seluruh bahan bumbu ikan
  3. Setelah ikan mujair dicuci bersih, tambahkan perasan jeruk nipis serta bumbu yang sudah dihaluskan tadi.
  4. Aduk merata bumbu dan perasan jeruk nipis bersama ikan.
  5. Diamkan ikan yang sudah dibumbui selama 5 menit agar bumbu meresap dengan sempurna.
  6. Setelah bumbu meresap, ikan kemudian digoreng hingga matang. Setelah matang langsung ditiriskan.
  7. Haluskan bumbu, tumis dengan minyak hingga harum lalu masukkan air. Tambahkan daun salam dan serai yang dimemarkan.
  8. Masukkan ikan mujair yg sudah di goreng tadi, masak hingga airnya berkurang.
mujair-nyat-nyat-danau-batur
Mujair nyat nyat

Warung Makan Mujair Nyat Nyat

Ketika akan melakukan pendakian ke gunung Batur, tanpa sengaja aku menyambangi warung makan Dewi Asih yang lokasinya di dekat starting point mendaki. Warung makan tersebut aku kira seperti warung makan pada umumnya. Namun, menunya di malam itu adalah Mujair bumbu kuning. Maaf aku menyebutnya begitu.

gunung batur kintamani bali

Setelah browsing, ternyata namanya adalah Mujair Nyat Nyat. Jadi apa bedanya dengan Mujair bumbu kuning? Tentulah di bumbunya ya, khas Bali yang pedas rempah-rempah gitu. Selain warung makan Dewi Asih, ternyata banyak restoran di wilayah Kintamani yang menyajikan menu ini.

Kesimpulan

Bayangin kita makan ikan yang langsung diambil dari danau Batur yang ada di depan kita menghampar. Unik, enak, patut untuk dicoba lagi kalau ke Kintamani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *