Museum paling nyaman dan lengkap buat belajar sejarah Indonesia menurutku Museum Bank Indonesia. Sudah 2x aku ke sini, masih saja kagum dengan detail bangunan yang ternyata usianya sudah ratusan tahun. Jadi, kalau ke Museum BI itu selain kita belajar sejarah dengan koleksi-koleksinya sekalian juga kita mengunjungi bangunan bersejarah yaitu gedung museumnya itu sendiri.
Sejarah
Museum ini dibuka pada tahun 2009, sebagai upaya untuk melestarikan sejarah perbankan Indonesia dan memperkenalkan masyarakat Indonesia tentang peran dan fungsi bank dalam ekonomi.
Berdiri di samping tembok kota bagian dalam, Binnenhospital, sebuah rumah sakit pertama di Batavia dibangun tahun 1643. Rumah sakit ini bertahan lebih dari 160 tahun kemudian, ketika akhirnya ditutup pada 1808. Setelah berkali-kali berpindah tangan, bekas bangunan Binnenhospital itu akhirnya disewa oleh De Javasche Bank (DJB) sejak 1828. Dua tahun berselang (5 Mei 1930), gedung tersebut dibeli DJB seharga f45.000.
Dalam proses pembangunannya, saat itu telah digunakan teknologi modern yang masih langka di Hindia Belanda. Teknologi tersebut antara lain penggunaan mesin pancang untuk memasang sekitar 300 tiang pancang beton sebagai pondasi. Bangunan juga memakai bahan-bahan berkualitas tinggi yang pada masa itu belum pernah digunakan di Hindia Belanda. Beberapa bahan bangunan bahkan didatangkan dari Belanda, seperti batu granit, keramik lantai dan dinding, kaca patri, Delft, serta penutup atap.
Gedung DJB diresmikan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1833. Bangunan ini awalnya digunakan sebagai markas pusat De Javasche Bank, yang kemudian berubah nama menjadi Bank Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1949.
Setelah Bank Indonesia memindahkan kantor pusatnya ke gedung baru di daerah Thamrin, Jakarta, pada tahun 2004, gedung De Javasche Bank dipilih untuk dijadikan museum perbankan. Dibuka untuk umum secara resmi pada tanggal 21 Oktober 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Lokasinya Dimana?
Museum BI terletak di Jalan Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat, Indonesia. Lokasinya sangat strategis dan mudah diakses oleh transportasi umum seperti bus, kereta api, dan taksi.
Jika Anda ingin menggunakan transportasi umum, Anda dapat menggunakan kereta api KRL dan turun di Stasiun Jakarta Kota. Dari sana, Anda dapat berjalan kaki selama sekitar 10 menit menuju Museum Bank Indonesia. Paling ideal sih pilihan ini, bisa sekalian walktour.
Anda juga dapat menggunakan angkutan umum seperti bus TransJakarta, dan turun di halte Glodok. Dari halte tersebut, Museum Bank Indonesia hanya berjarak sekitar 5 menit berjalan kaki.
Jika Anda ingin menggunakan taksi atau kendaraan pribadi, Museum Bank Indonesia terletak di pusat kota tua yang merupakan area minim emisi. Kendaran Anda harus diparkir lumayan jauh tepatnya di parkiran kemukus dekat museum Fatahilah.
Koleksi Museum Bank Indonesia apa saja?
Aku sih paling tertarik dengan diorama-diorama yang menceritakan perkembangan perbankan di masa lalu terutama brankas dan emas batangan.
Museum ini memiliki koleksi yang terkait dengan perkembangan perbankan di Indonesia, seperti dokumen-dokumen penting yang terkait dengan pembentukan Bank Indonesia dan pembangunan ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan.
Terdapat pula koleksi alat pembayaran yang digunakan di Indonesia, seperti mata uang koin dan logam, surat kredit, dan cek.
Berapa harga tiket masuknya?
Untuk harga tiket masuk Museum Bank Indonesia saat ini adalah Rp. 5.000 per orang. Oiya ketika sudah masuk area museum, tas dan barang-barang harus dititipkan yah.
Museum Bank Indonesia tutup jam berapa?
Museum BI buka setiap hari kerja dari Selasa hingga Jumat mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WIB. Sementara itu, pada Sabtu dan Minggu, museum buka dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Museum ditutup pada hari Senin dan hari libur nasional. Namun, jika hari libur nasional jatuh pada hari Selasa hingga Minggu, maka museum tetap buka seperti biasa pada jam operasional yang telah ditentukan.
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan pengumuman atau informasi terbaru dari pihak museum sebelum berkunjung, karena jam operasional dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan dan kondisi terkini.
[…] Jakarta yang sering aku sarankan ke teman-teman kalau nanya soal destinasi wisata di ibukota selian museum Bank Indonesia. Dikenal dengan Museum Gajah ini adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi […]
[…] Hotel ini menawarkan dua jenis kamar, yaitu Yello Room dan Yello Suite. Fasilitasnya standar ya, ada tv dll nya. Untuk kamar yang kutempati ada sofa dan kulkas mini juga. Viewnya bisa menghadap ke arah Monas atau ke arah kota tua Batavia. […]