Beberapa hari yang lalu aku memposting video hasil jalan-jalan ke pasar baru Jakarta. Ternyata respon dari orang-orang hangat sekali, banyak yang menyimpan kenangan sejak masa kecilnya di tahun 70-an hingga 2000an di tempat ini. Toko-toko yang ada disana sudah ada yang berusia puluhan hingga ratusan tahun. Begitupun pilihan-pilihan kulinernya. Memang bisa ngapain aja sih di Pasar baru?
Sejarah Pasar Baru
Dahulu namanya Passer Baroe, pemerintah kolonial membangun kawasan pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu sejak tahun 1820. Pasar Baru merupakan hasil perpindahan masyarakat Batavia dari Kota Tua ke daerah Weltevreden atau wilayah di sekitar Gambir, Lapangan Banteng, dan Istana Merdeka.
Pemerintah Belanda sengaja membangun pusat perbelanjaan di daerah tersebut karena dekat dengan kantor pemerintahan. Selain itu Pasar Baru juga menjadi sebuah titik kumpul masyarakat Jakarta untuk berbelanja, sehingga pemerintah kolonial mudah mengontrol keadaan ekonomi negara saat itu.
Pemerintah kolonial sengaja menempatkan pusat belanja di sana karena daerah Pasar Baru dekat dengan pemukiman elit bernama Rijswijk. Pemukiman tersebut sekarang bernama jalan Veteran di Jakarta Pusat.
Selain itu, penempatan pasar di situ juga terpilih karena dekat dengan gedung-gedung penting Belanda.
Dengan adanya pembangunan Pasar Baru, Belanda juga bisa menarik pajak bagi para pedagang asing yang lumayan tinggi. Sebab di pasar tersebut kebanyakan pedagang berasal dari India dan China.
Toko Legendaris Pasar Baru
Di pasar baru ada banyak sekali toko yang sudah turun temurun. Aku akan sebutkan beberapa yang cukup terkenal.
Sin Lie Seng
Toko sepatu legendaris yang katanya produknya awet banget makanya sudah ada sejak 1943 dan bertahan hingga sekarang.
Bombay Textile
Ke pasar baru kalau nggak belanja sepatu ya kain dong, nah toko kain legendaris ini sudah ada sejak 1951.
Lee Ie Seng
Heran juga, kok bisa toko perlengkapan sehari-hari yang tentu kompetitornya sudah bejibun ini masih bisa bertahan sejak 1873. Aku nggak typo ya, beneran sudah 100 tahun lebih toko itu.
Go-lo
Tiap ke pasar baru, toko ini pasti rame dan nampak meriah. Kayak menarik siapapun buat mampir. Isinya pernak-pernik, mungkin sekarang kayak miniso atau mr.DIY gitu kali ya hahha. Ternyata pas aku cek, Go-lo ini juga punya website sendiri buat jualan online.
Kompak
Kalau toko ini bisa jadi tertua, sebab sudah ada sejak awal abad 19. Awalnya ini adalah rumah kediaman tokoh Tionghoa, yang kemudian dijadikan toko perlengkapan sehari-hari. Sayang abnget pas aku kesana sudah tutup tokonya.
Isardas
Dengan slogan 3 jam selesai, toko tekstile sekaligus penjahit ini ternyata hits banget drai jaman dahulu. Bahkan katanya dulu ada iklannya di bioskop lho. Isardas punya cabang juga di pasar Mayestik.
Wisata Kuliner Pasar Baru
Capek belanja kain dan sepatu, ayo kita jajan. Pilihan kulinernya banyak banget dan sudah terkenal sejak zaman dahulu kala. Aku akan ceritakan beberapa ya.
Bakmi Gang Kelinci
Cabangnya sudha banyak, awalnya di gang sempit pasar baru. Meskipun berada di dalam gang sempit, tapi Bakmi Gang Kelinci sudah ada sejak tahun 1957 dan selalu jadi tujuan sampai kini. Meski termasuk chinese food, tapi halal yah.
Cakwe ko Atek
Masih di gang sama dengan bakmi gang kelinci, ini cakwe sudha ada sejak 1971. Antrenya panjang, kalau beli harus ngelist dulu. Heran deh, padahal cuma nempel di ruko gitu dari dulu. Luar biasa!
Bakmi Aboen
Tetanggaan sama cakwe, bakmi ini pas aku lewat pagi-pagi sudah rame banget. Bakmi Aboen sudah ada sejak tahun 60an, tapi aku nggak nyoba karena ada menu non halalnya.
Es krim Tropik
Di deretan toko-toko kain dan sepatu, retsoran ini cukup besra. Ternyata termasuk legendaris juga, yang khas adalah es krimnya.
Soto Betawi Globe
Lokasinya kalau ini di luar gerbang pasar, tepatnya di depan bekas bioskop Globe. Rame banget asli, sudah legendaris juga.
Roti Bistro
Meski cuma outlet kecil, tapi pelangganya selalu ramai dari tahun 80an. Rotinya masih anget akan lebih nikmat lagi.
Lontong Cap Go Meh Gloria
Di depan roti Bistro, ada kedai lontong-lontongan. Paling hits lontong cap go meh nya, meski pricey ya tapi terkenal sejak dulu.
Wisata Sejarah
Selain menikmati sejarah toko dan kuliner jadul, di sekitar pasar baru juga banyak situs peninggalan era Hindia Belanda. Diantaranya:
Vihara Sin Tek Bio
Berdiri sejak 1698, tempat ibadah ini berada di gang sempit pasar baru.
Gereja Ayam
Gereja cantik dengan arah mata angin berbetuk ayam ini sudah ada sejak 1915.
Gedung Antara
Berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka, gedung kantor berita Antara merupakan tempat dimana berita proklamasi Indonesia pertama kali disebarkan. Sayangnya pas aku kesana lagi direnov, jadi ngga bisa masuk.
Pos Bloc
Secara khusus aku pernah bahas soal gedung tua yang sekarang asik abnget buat nongkrong ini di sini:
Baca: nongkrong di Pos Bloc Jakarta
Bagaimana cara ke Pasar Baru?
Karena terletak di tengah kota, akses ke Pasar Baru mudah banget baik melalui angkutan Umum seperti Transjakarta atau KRL. Untuk KRL, stasiun terdekat adalah stasiun Juanda yah. Sudah siap jalan ke pasar baru Jakarta?
very informative articles or reviews at this time.
[…] kali aku membahasa tentang wisata kuliner Jakarta di sosial media, misalnya tentang petualangan mengeksplorasi Pasar Baru. Hampir selalu topik seperti ini laris manis menghasilkan engagement tinggi. Rupanya, Jakarta […]