Setelah menyambangi M bloc Space saatnya ngulik Pos Bloc sekaligus wisata kuliner dan heritage. Sabtu sore yang cerah setelah walktour jejak freemason di Jakarta adalah waktu yang pas untuk makan malam sekaligus istirahat di pos bloc. Ternyata selain wisata kuliner, kita juga disuguhkan dengan bangunan cagar budaya bersejarah.
Tentang Pos Bloc
Pos Bloc merupakan tempat hangout atau nongkrong anak muda di wilayah Jakarta pusat. Pos bloc sekaligus adalah ruang kreatif publik dan ruang untuk tenant UKM dan UMKM. Di Pos Bloc kita bisa memilih ruang indor atau outdoor. Jadi, gedung filateli yang megah itu ternyata dalamnya luas banget dan masih otentik loh, misalnya saja lantai marmernya. Ada tempat untuk sekadar duduk-duduk di kursi ala teater atau bisa juga di kursi-kursi lainnya.
Ruang indoor cocok buat event
Menurutku area indoor di dalam gedung ini cocok banget buat nyelenggarain event baik itu pameran, talkshow, nobar, atau konser kecil-kecilan hehhe. Bangunan khas Belanda dengan atap menjulang bikin tempat ini terasa lega dan punya sirkulasi udara bagus.
Ruang outdoor buat bercengkrama
Nggak seperti Mbloc yang nuansanya jadul banget, kalau pos Bloc hawanya modern. Untungnya tempat ini tidak didesain secara norak dengan logo “ILOVEJAKARTA” atau spot selfi warna-warni. Gaya modern yang nongkrongable terbentuk dari kesimpelan di siang hari dan keeleganan tata lampu di malam hari.
Aku datang ke sini sebelum maghrib, jadi bisa merasakan suasana terang dan gelapnya. Area outdoor di bagian depan, samping, tengah, bahkan belakang, nyaman banget buat bercengkrama.
Sejarah Gedung Filateli
Yang menarik bagiku kalau ke Pos Bloc adalah karena bangunannya merupakan cagar budaya. Ketika 2018 aku lewat di depanya untuk hunting foto seorang diri, gedung ini masih sepi. Lalu aku sempat membuat sketchnya, hehehe.
Gedung ini adalah bekas Kantor Pos Pasar Baru Jakarta, yang juga merupakan bangunan warisan Post Telefon en Telegraf milik pemerintah kolonial Hindia Belanda. Gedung ini didirikan antara tahun 1912-1929, dirancang oleh arsitek Belanda, John van Hoytema, dengan gaya arsitektur Art Deco yang dipengaruhi oleh aliran Art & Craft pada detail interiornya.
Kebetulan banget, ketika ke pos bloc aku baru saja heritage walktour. Jadi, dulunya kawasan ini adalah kawasan yang bernama Weltervreden yang menjadi pusat kota Batavia, pada masa kekuasaan Gubernur Jenderal Daendels (next aku mau cerita ya soal Istana Daendels). Jalan did epan sini dinamain Post Weg atau Jl. Pos. Karena lokasinya yang strategis, Post Weg digunakan sebagai jalur transportasi darat dari Kota Tua (Ibukota batavia tempo dulu) menuju ke pusat kota Weltervreden.
Salah satu bagian otentik masa lalu dari pos bloc adalah prasasti di tengah gedung, tepatnya di dekat area kuliner. Dalam prasasti ini terdapat nama-nama pegawai jawatan pos yang gugur dan hilang pada tahun 1945.
Pos Bloc Menu
Ada banyak sekali tenant di Pos Bloc, dari makanan-minuman hingga barang-barang kreatif lucu-lucu. Aku yang sedang sangat haus dan lapar nyobain Roti Bakar Kemang, eh tapi pesennya spageti. Selesai makan, malah ketemu resto Tauto yang menjajakan aneka kuliner khas Pekalongan. Beberapa tenant yang aku sebutkan ini mungkin sudah kamu kenal banget ya.
Filosofi kopi
Tentu saja jualanya kopi, hehee. Letaknya di bagian depan sebelah kanan. Datang saat petang nuansanya syahdu banget deh. Beberapa makanan Filosofi Kopi adalah Ricebowl Sambal Matah, Ricebowl Teriyaki, Ricebowl Rica-rica, Spaghetti Aglio E olio Matah, Fettucinne Carbonara, Cinnamon Roll, dan Curry Puff.
Jamune
nah konsepnya mirip “Suwe Ora Jamu” harganya juga 40an ribu, Jamune menyediakan berbagai sajian jamu sehat yang bisa disajikan hangat dan dingin.
Roti Bakar Kemang
Ini yang kucoba kemarin, next time mungkin beneran beli rotinya ya. Selain roti jualan ansi goreng juga.
Gyu Jin Teppan
Sebenernya kalau pengen makan nasi, better beli ricebowl aja nggak sih? hehehe yaudah lain kali ya.
Canggu Bakehouse
mungkin kalau mau nyari cafein sekaligus nyium wanginya roti, duduk-duduk di sini oke juga. Area indoornya cukup luas dan sepertinya nyaman.
Selain tenant-tenant tersebut, ada juga Pizza head, Picknick yuk, NasTar, Tauto kedung rasa, Kopikren, Count three, Merchnesia, Raddyn, Viabatavia, K&S, dan SOVLO (yang bikin aku selalu nengok karena barang-barangnya lucu-lucu).
Lokasi Pos Bloc
Lokasi Pos Bloc ini mudah banget biat dijangkau, yaitu:
Jl. Pos No.2, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710, Indonesia.
Panduan ke Pos Bloc
Pos Bloc dapat dijangkau pada jam 10 pagi hingga jam 9 malam, atau jam 7 hingga jam 9 malam saat akhir pekan.
Jika kamu menggunakan angkutan umum KRL Commuterline, maka dapat turun di stasiun Juanda lalu berjalan kaki sebentar. Jika membawa kendaraan pribadi dapat parkir di kantor pos Jakarta yang berada di belakangnya. Soal tempat parkir ini sepertinya perlu dibenahi, sebab ketika kesana aku masih menemukan area parkir liar yang memakan area trotoar. Padahal trotoarnya sudah luas banget dan nyaman seperti di depan M Bloc Space.
Betul kak, soal parkir emang ngegemesin banget nih, masa’ ngambil lahan trotoar sih?
Padahal mbloc space bisa rapih gitu ya
harusnya di belakang parkirnya
[…] lawan bicaraku paham kalau bukan warga kota Batik atau pernah berkunjung ke sana. Jadi, ketika main ke Pos Bloc dan tanpa terencana menemukan resto bernama ‘Tauto Kedungrasa” aku langsung masuk buat […]
[…] Baca: nongkrong di Pos Bloc Jakarta […]