sate_maranggi_cibungur

Makan sate maranggi cibungur Haji Yetty tidak pernah mengecewakan, ini adalah rumah makan dengan pelayanan paling sat set yang pernah ku kenal. Biasanya kalau kita datang ke tempat makan dengan pengunjung super ramai, pasti langsung mikir “ah bakal lama nih” atau “ah tar zonk rasanya” tapi lain dengan sistem penyajian di sini. Aku penasaran bagaimana sih manajemen pelayanan di dalamnya kok bisa secepat itu dan selaris itu sampai sekarang.

Sate Maranggi

Apa sih bedanya sate maranggi sama sate Tegal, sate Madura atau sate kambing pada umumnya? Sate maranggi dikenal di kawasan Jawa Barat, khususnya Cianjur dan Purwakarta. Yang membedakan Sate Maranggi dengan sate lainnya adalah proses perendaman daging dalam bumbu, sebelum dibuat menjadi sate dan dimasak. Karena proses pembumbuan inilah, maka Sate Maranggi disajikan tanpa saus pendamping. Adapun bumbu rendamnya sendiri terbuat dari paduan kecap manis dan beberapa jenis rempah, seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, dengan sedikit cuka untuk memberikan sedikit rasa masam.

sate maranggi
penuh godaan sate kambing dan sambel tomatnyaaa

Makan sate Maranggi biasanya langsung dicocol tomat iris segar dan cabe rawit hijau. Digado gitu aja juga sudah nikmat karena sudah berbumbu.

Sate Haji Yetty Cibungur Legendaris

Aku mengenal sate maranggi haji Yetty ini sekitar tahun 2015, waktu itu lumayan sering ada kerjaan di Purwakarta. Tiap makan siang pasti kesana, hehehe karena murah dan ngga zonk. Waktu itu belum seluas sekarang sih, tapi ya termasuknya sudah gede juga.

situasi saat jam makan siang di hari minggu

Konon katanya H. Yetty mendirikan warung sate ini di tahu 1990. Konsep awalnya adalah jualan es kelapa, menu sate hanyalah coba-coba. Ayah dari H. Yetty sudah duluan jualan es kelapa di sana, jadi sate adalah menu tambahan. Ternyata dari usahanya sekarang dia bisa mempekerjakan 200 karyawan dengan memasak 6 kuintal sate perhari. Itu baru bicara sate ya, belum menu lainnya.

es kelapa haji yetty
Sekali pesen bakal teringat kesini terus

Kalau membayangkan, tahun 90an daerah itu pasti ramai banget karena tepat di jalur Pantura. Lokasi rumah makan yang berdempetan dengan hutan pun sangat mendukung untuk melepas lelah usai perjalanan panjang.

Menu Sate Maranggi Haji Yetty

Kalau kesini, kayaknya ngga mungkin cuma makan sate saja. Karena menunya banyak banget dan nampak sedep semua. Tak heran jika meja-meja kayu pelanggan di sana selalu penuh makanan.

daftar menu
Murmer kan?

Nggak hanya ada sate, bahkan ikan bakar juga ada. Jangan ditanya deh kalau menu pendukung macam jajanan khas Sunda juga menggoda banget. Kalau bingung, aku saranin pesen Sate Maranggi kambing 5, Maranggi sapi 5, nasi 1, es kelapa muda. Udah lah itu kenyang banget.

sop dengkul

Penyajian nasinya cukup unik, dibungkus daun pisang dengan ukuran mini. Kalau yang underestimate “ah mana kenyang” eit,,,rasakan dulu sensasinya. Pembungkusan dengan daun pisang begini bikin makin sedap, dan secara higienitas juga mengurangi paparan debu.

Menu non daging

Bagi yang tidak makan daging, jangan khawatir sebab ada menu ikan juga kok yang nggak kalah lezatnya. Tuh lihat masa gendut-gendut gitu, mana bakarnya pakai daun pisang pula, kan jadi sedep.

Ikannya gendut
Papais..

Kalau makan nasi, ikan, emang the best ditambah pepes sama petai. Heheh,,,pete bakar atau pete goreng bebaslah asal nggak dimix pesen jengkol juga.

Appetizer andalan di sini adalah karedoknya yang seger banget. Apalagi kalau dimakan setelah sate kambing, beuuh. Eh tapi jadi dessert dong ya kalau di akhir.

Keunikan Pelayanan

Seperti yang aku ceritakan di pembuka, rumah makan ini beneran sat set sampai mikir ini sistemnya kok bisa seefisein ini gimana sih? Ternyata dulunya di sini juga ngantri parah macam kita makan di Gacoan gitu. Bikin capek yang mau beli, dari sisi pegawainya juga bener-bener lelah. Nah rupanya ada banyak improvement, sehingga sistemnya bisa ngalahin cepetnya kaefci atau mekdi.

Tim pelayanannya itu dibagi dalam satuan kerja kecil. Untuk menerima pesanan, ada akang teteh mengenakan celemek berkantong yang isinya buku menu plus pulpen. Ada juga satuan kerja khusus untuk mengantarkan makanan dengan kaos lengan pendek dan logo rumah makan. Meski selalu ramai, tapi rumah makan bu Yetty ini selalu bersih karena ada tim cleaning yang siap sedia dengan pengki dan ember. Satuan kerja lainnya menjajakan makanan tambahan.

Nah ini, tim penjaja menu tambahan

Cara memesan

  1. Ketika kita datang, langsung duduk saja. Nanti ada akang atau teteh nyamperin bawa daftar menu. Mereka itu bawa HT lho meski bukan INTEL, jadi koordinasinya bisa makin sat set.
  2. Setelah memilih menu dan dikasihin ke akang atau tetehnya, kita tunggu sebentar
  3. Menu selain nasi, sate, atau ikan, akan datang duluan secara ajaib (kilat)
  4. Dalam waktu penantian menu utama, akang atau teteh dengan berbagai macam menu pendamping akan menghampiri. Mulai dari akang gorengan, teteh es duren, akang colenak, akang pepes, teteh es kelapa, dll. Saran sih, fokus sama menu yang sudah kita pilih, daripada mubazir.
  5. Jika menu utama sudah datang, silakan dinikmati. Kalau terasa lama, coba bilang ke akang atau teteh yang suka standby bawa HT kalau pesenan kita belum datang
  6. Cara bayarnya, bawa saja kertas daftar pesanan kita ke kasir. Tenang, kasirnya banyak jadi antreanya wajar.

Drive thru

Ketika aku datang kesini pada masa setelah covid, sudah ada layanan Drive Thru macam di mekdi. Unik sih, langsung masuk parkiran dan antre dari dalam mobil. Keren banget!

Lokasi Sate Maranggi Haji Yetty

Tergoda buat nyoba?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *