Akhirnya masuk hotel Savoy Homann Bandung yang tiap kali lewat jalan Braga pasti aku nengok. Hotel ini punya nilai sejarah yang kaya banget bagi Bandung juga Indonesia. Senang sekali bisa merasakan pelayanan hotel ini, merasakan suasananya yang membawa ke masa lampau, bahkan aku masuk ke kamar bersejarah saat pelaksanaan konferensi Asia Afrika.
Sejarah Savoy Homann
Tujuanku ke Savoy homann sebenarnya adalah untuk belajar sejarah. Meski tidak ada museumnya, namun dari pihak hotel menyediakan pemandu untuk menceritakan beberapa bagian.

Hotel Savoy Homann telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Bandung. Hotel ini telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, termasuk Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Konferensi Asia Afrika adalah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dan dunia. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin dari 29 negara di Asia dan Afrika, dan membahas berbagai isu penting, seperti perdamaian dan kerja sama internasional.

Hotel Savoy Homann menjadi tempat penyelenggaraan sebagian besar acara Konferensi Asia Afrika. Hotel ini juga menjadi tempat menginap para delegasi dari berbagai negara.
Selain Konferensi Asia Afrika, Hotel Savoy Homann juga pernah menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara penting lainnya, seperti kunjungan presiden dan kepala negara, acara seni dan budaya, dan acara olahraga.
Hotel Tertua
Bangunan Cagar Budaya Hotel Savoy Homann dibangun pada tahun 1880. Hotel ini dibangun dan dimiliki oleh seorang warga negara Jerman yang bernama A. Homann. Sebelum bernama Savoy Homann hotel ini mempunyai nama Hotel Pos Road. Gaya bangunan Hotel Pos Road kala itu bergaya baroq. Pada tahun 1883 gaya bangunan diubah menjadi gaya arsitektur art nouveau.

Pembangunan ulang dilakukan oleh arsitek A.F. Aalbers. Aalbers membuat gedung baru yang lebih modern sesuai dengan keinginan dari Dewan Kota Bandung saat itu. Bangunan baru Hotel Savoy Homann ini merupakan puncak karya arsitek modern A.F. Aalbers menjadi sebuah ikon pergerakan arsitektur di Hindia Belanda sebelum Perang Dunia II.
Kamar Kontingen KAA
Niatanku adalah bisa masuk kamar yang dulunya ditempati presiden Soekarno saat KAA, namun sayangnya sedang ditempati orang lain. Ngga apa-apa, akhirnya aku masuk kamar Jawaharlal Nehru. Wow luas banget, bahkan lebih luas dari apartemenku.

Kamar ini memiliki area ruang tamu, bar, kamar tidur, kamar mandi dengan bathub, kamar ajudan, juga balkon. View kamar ini enak banget karena pas di ujung depan, jadi dapat pemandangan hotel preanger, jalan Asia Afrika, dan bisa melihat sunset.


Harga kamarnya sekitar 5 juta rupiah semalam, cocok buat rame-rame kalau bawa keluarga. Kalau buat sendirian sih aku lebih memilih kamar dengan gaya moderen seperti di hotel Kimaya.
Sidewalk Resto Savoy Homann

Karena tiba saat jam makan siang, sekalian aku lunch di sana. Ternyata sidewalk resto ini sudah menjadi bagian dari hotel sejak 1939. Untuk rasa, cukup masuk di lidah Indonesia aku. Harga sih masih sangat wajar, namun dengan suasana hotel bersejarah, aku jadi terpikir kapan-kapan kesini lagi buat ngopi atau makan steak.



Hotel Savoy Homann Bandung adalah salah satu hotel tertua dan paling ikonik di Indonesia. Hotel ini memiliki sejarah dan budaya yang panjang, dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bandung.