Langit biru menemaniku selama solo travel ke Bali pada masa liburan akhir tahun kemarin. Aku meninggalkan Jakarta yang diinfokan akan ada badai, juga melepaskan rencana pulang kampung di Pekalongan yang ternyata kebanjiran. Solo backpacker ke Bali ternyata menjadi keputusan tiba-tiba yang menyenangkan, jadi ngapain dan ngeluarin budget berapa nih?
Itinerary Solo Travel ke Bali
Aktivitas Day 1
Jakarta-Bandara Soeta
Kamis pagi, 29 Desember 2022 aku memulai perjalanan ke bandara Soeakrno Hatta menggunakan kereta Bandara dari stasiun Manggarai. Tarif kereta bandara ini 70.000 rupiah. Kita bisa membeli langsung di stasiun atau dari aplikasi.
Turun dari kereta Bandara, aku berpindah ke KA layang untuk ke terminal 3 Soetta sebab pesawatku akan terbang dari sana.
Soetta-Bali
Pesawatku terbang tepat waktu meski cuaca Jakarta kurang bagus sore itu. Memuaskan naik TransNusa dengan harga di bawah 1 juta tanpa delay dan nyaman. Selama di pesawat aku menonton film yang sudah aku unduh di ipad.
Baca juga: Review pesawat TransNusa
Bandara Ngurah Rai, Denpasar
Karena baru 3 bulan lalu aku ke Bali, jadi nggak begitu kaget dengan kondisi bandara. Jalanan Bali basah sebab hujan baru saja reda. Aku melewati lorong bandara yang sepi menuju jalan teratai di seberang parkiran motor untuk mengorder ojek online.
Menginap di Kak Garden Inn, Kuta
Tak mudah menemukan penginapan di Kuta saat peak season tahun baru. Anugerah banget malam itu menginap di kak Garden Inn kuta yang sangat dekat dari bandara. Kamarnya luas dengan konsep seperti kos-kosan. Sebagai solo traveler wanita aku merasa aman dan nyaman. Malam itu aku langsung mandi dan istirahat karena hari sudah terlalu larut.
Aktivitas Day 2
Jogging di pantai kuta
Pertama kalinya aku jogging di Bali, ternyata seru banget. Mengambil rute dari pantai Jerman hingga pantai kuta, total jarak tempuh 5km. Wowww, tapi nggak kerasa karena pemandangan pantai indah banget. Udaranya segar, tracknya paving block yang lengang. Akan berbeda jika kita jogging di sore hari, mau nggak mau tracknya via pantai karena pavingnya dipakai berdagang dan ramai turis.
Selesai jogging, aku menikmati pantai kuta di pagi hari. Rada-rada butuh kopi, akhirnya melipir ke %arabica di Beachwalk yang sudah buka sejak jam 8 pagi. Nasi jinggo seharga 6000 menyeimbangkan energi pagiku sebelum kembali ke penginapan.
Menikmati Legian
Selesai mandi dan beberes, tepat setelah sholat dzuhur aku meninggalkan penginapan kak Garden Inn menuju Legian. Sekali lagi, ini pertama kalinya aku berjalan kaki melewati gang-gang kecil dengan kiri-kanan rumah khas Bali. Tanpa sadar keluar-keluar kok di jalan Legian dengan paving block khasnya. Cuaca pun mendukung siang itu, bahkan saking menikmatinya berjalan…aku sempat berhenti di warung mi ayam baso. Indahnya dunia.
Menginap di Samsara Inn
Agustus lalu aku sempat ke Kintamani dan menginap di guest house bernama samsara. Tapi, Samsara di Legian ini beda banget dengan yang di Kintamani. Jika di Kintamani penuh kedamaian di rumah khas Bali menghadap ke danau batur, maka samsara inn di Legian berada di tengah hiruk pikuk turis dan bernuansa sangat Australian.
Dinner di sunset deck Beachwalk
Menyempatkan diri tidur sebentar, selepas ashar aku jalan kaki menuju Beachwalk. Waaaa sore yang hangat. Niatku adalah menikmati Beachwalk mall, karena belum pernah kesana yang bener-bener buat jalan-jalan. Senja datang, aku dinner dengan diriku sendiri di Raa cha sunset deck.
Foot massage
Di sepanjang area legian dan kuta, banyak sekali toko yang menjajakan jasa massage. Malam itu jalanan padat sekali, aku yang jalan kaki jadi merasa bersyukur. Mau pulang ke penginapan masih terlalu sore, akhirnya aku memutuskan untuk foot massage. Nyamaaann sekali, 60 menit ini.
Aktivitas Day 3
Sarapan ala Australia
Samsara hotel yang merupakan hotel bintang 3 dengan style Australian ini menyediakan sarapan yang juga khas Australia parah. Cirinya adalah adanya vegemite sebagai selai. Vegemite adalah selai khas Australia yang rasanya nggak karuan bagi lidah Indonesia. Tidak ada nasi pastinya. Tapi, aku senang…karena pagi itu sebelum sarapan aku berkeringat banget setelah jogging dari Legian sampai menjelang seminyak.
Menginap di hotel Dewi Sri
Berjarak hanya 500 meter dari Samsara Inn, hotel dewi sri ini kudapatkan dengan drama banget. Bayangin di h-1 tahun baru, pastilah legian dan kuta full. Bersyukur bisa menginap di hotel yang ternyata luas banget ini. Semua kamarnya memiliki balkon terbuka dengan menghadap taman luas dan kolam renang. Representasi Bali di film-film Hollywood.
Salah satu hal yang harus Anda ketahui, pintu masuk hotel Dewi sri adalah tepat di samping Swiss bell express. Jangan ngikutin google maps ya, karena aku nyasar nyampainya belakang hotel hahaha. Akhirnya dipandu tukang galon untuk lewat kebun yang dijadikan parkiran.
Mengunjungi Monumen bom Bali
Hotel Dewi Sri hanya 200meter dari monumen bom bali. Depan gang hotel ini ya monumen. Kebayang ngga horornya waktu itu huhuhu. Baru kali ini aku mengunjungi monumen yang menjadi pengingat peristiwa pengeboman di Legian sekian tahun lalu.
Sepulang dari monumen, aku jadi menonton beberapa film dokumenter tentang peristiwa itu. Juga baru tahu ada film drama berjudul ‘long road to heaven’ yang katanya terinspirasi dari kejadian asli.
Sunset terakhir 2022 di kuta
Menjelang senja, aku berjalan menuju pantai kuta untuk menikmati sunset terakhir 2022. Kurang dari 1km, bibir pantai sudah nampak. Aku mencari lokasi yang nyaman untuk meregangkan kaki. Berbekal cilok seharga lima ribu sebagai teman di tempat romantis itu.
Kembang api tahun baru di kuta
Usai matahari turun, aku menuju Beachwalk untuk sholat maghrib. Lokasinya di basement beachwalk, tanya security saja kalau bingung. Keluar dari Beachwalk, jalanan pantai sudah penuh orang meski malam itu car free day. Kembang api sahut menyahut, Bali sudah tahun baruan jam 7 malam.
Sekali lagi tanpa kurencanakan, aku menikmati pemandangan indah itu bersama sepotong jagung bakar seharga 10ribu. Betapa romantisnya.
Tips solo traveling ke bali untuk wanita
Ini adalah solo travelingku kesekian kali, ada beberapa tips khususnya jika kamu wanita dan ingin solo traveling di Bali.
- Flight tidak terlalu malam. Demi keamanan, sebaiknya untuk flight ke Bali tidak terlalu malam.
- Double cek penginapan. Kalau jalan sendirian, aku selektif banget soal penginapan ini. Baca berkali-kali review hotel, apakah aksesnya mudah dan aman. Jangan sampai juga kita menginap di hotel murah tapi abal-abal yang banyak orang kriminal.
- Alat transportasi. Biasanya aku sewa kendaraan, tapi kali ini aku memilih engga sewa karena lokasi yang ingin kudatangi dekat semua. Saat sewa kendaraan, pastikan kita memenuhi aspek keselamatan berkendara.
- Berinteraksi dengan stranger. Menjadi ramah ketika ketemu sesama traveler itu penting, tapi kita harus selalu waspada terhadap orang asing.
Budget Solo Travel ke Bali
Jadi, habis budget berapa untuk solo traveling ke bali?
Berikut ini rinciannya:
Pesawat Jakarta → Bali / Denpasar: 944.411
Pesawat Bali / Denpasar → Jakarta: 1.131.678
Hotel Kak Garden Inn: 470.626
Hotel Samsara Inn: 852.609
Hotel Dewi Sri Hotel: 628.114
Total accomodation: 4.027.438
sandwich on plane: 35.000
nasi jinggo breakfast: 8.000
es krim Arabica: 53.000
mi ayam lunch: 18.000
tom yum dinner: 70.000
pisang goreng: 35.000
cilok: 5.000
nasi padang: 28.000
jagung bakar: 10.000
Circle K snack: 43.000
Soto breakfast: 180.000
Total meals: 485.000
Foot massage: 80.000
Sudah siap untuk mencoba solo traveling? Yuk pegikemana.
[…] Baca: Kuliner halal di Bali […]
[…] Baca: Solo traveling di Bali […]
Gokil sih masih rajin banget ngeblognyaaa saluttt!
Baru bikin blog khusus traveling kok mas, tadinya di blog sebelah campuraduk. ditunggu cerita2 deep selanjutnya
[…] Baca: Solo travel ke Bali […]