Aku pengagum kawasan Menteng, Jakarta pusat. Tata wilayah sedemikian rupa apik yang memang direncanakan untuk kawasan elit bernuansa eropa yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Taman Suropati ibarat paru-paru di tengah bangunan-bangunan megah bercat putih. Sejarah panjang taman ini tak lepas pula dari cerita-cerita konspirasi.
Sejarah Awal Taman Suropati
Taman Suropati merupakan pusat kawasan Menteng, berada tepat di antara pertemuan tiga jalan utama, yaitu Menteng Boulevard (Jalan Teuku Umar), Orange Boulevard (Jalan Diponegoro), dan Nassau Boulevard (Jalan Imam Bonjol).

Taman Suropati pada awalnya bernama Burgemeester Bisschopplein, yang diambil dari nama wali kota Batavia pertama, G.J. Bisshop (1916–1920). Taman ini juga dulunya merupakan lapangan bundar, namun pada tahun 1920, baru diubah menjadi taman. Pemerintah Batavia sudah mulai menanam pohon maupun bunga sejak 1920.
Cerita Konspirasi
Taman ini konon berada di moncong Baphomet ehhehe. Letaknya di seberang gedung Bappenas yang masyarakat menyebutnya loji setan. Gedung Bappenas dulunya adalah Adhuc Stat yang merupakan tempat untuk rapat para anggota Freemason yang ada di Jakarta.

Perkembangan Taman Suropati
Setelah Indonesia Merdeka, nama Burgemeester Bisschopplein dinasionalisasi menjadi Taman Suropati. Suropati adalah pahlawan nasional Indonesia asal Bali. Saat tahun 2017 aku pertama kali ke taman ini, beberapa orang sedang asyik berlatih biola. Ada juga yang sekadar duduk-duduk, agak keluar taman maka aneka pedagang makanan menggoda untuk dicoba.

Jika datang pada pagi hari, maka banyak warga yang berolahraga di sini atau sekadar beristirahat usai jogging di jalanan kawasan Menteng. Taman yang terawat ini juga nyaman untuk duduk membaca buku atau bermain dengan burung merpati. Meskipun ini taman terbuka, namun kawasan taman suropati merupakan kawasan tanpa asap rokok.

Spirit of Asean
Mengunjungi kembali Taman Suropati di tahun 2023, aku jadi berkesempatan menikmati lebih lama. Termasuk menyadari bahwa ada instalasi seni atau lebih tepatnya monumen yang ternyata namanya adalah “Spirit of Asean”.
Patung Spirit of ASEAN dibuat oleh Wee Beng Chong dari Singapura. Ada enam negara dengan enam patung yang memiliki nama berbeda-beda. Thailand dengan Fraternity (Persaudaraan), Indonesia Peace (Perdamaian), Singapore Spirit of ASEAN (Semangat ASEAN), Malaysia Peace, Harmony and One, dan Brunei Darussalam Rebirth (Kelahiran kembali).
Fasilitas
Musola dan Toilet
Di bagian pojok Taman yang dekat dengan rumah dinas Panglima TNI, terdapat musla dua lantai dengan toilet. Jadi aman lah kalau mau berlama-lama di taman.
Buku
Ada semacam rak buku juga yang bisa kita ambil bukunya untuk dibaca. Letaknya di tengah-tengah taman.
Bangku
Proper banget kalau mau duduk-duduk di bangku, segala penjuru taman menyediakan tempat duduk.
Jogging Track
Taman ini sangat mendukung buat aktivitas jogging, baik itu melalui tepiannya atau di dalam taman.

Petugas Kebersihan
Yang tak kalah penting adalah adanya petugas kebersihan. Meski begitu, kita tak bisa semena-mena mengotori taman yah.
Lokasi
Jl. Taman Suropati No.5, RT.5/RW.5, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310. Lokasinya tak jauh dari Museum Jenderal Besar Ahmad Yani.