Tawaf dan Sa’i adalah bagian penting dari ritual Umrah, di mana para jamaah melakukan tujuh putaran mengelilingi ka’bah lalu berjalan antara bukit Safa dan Marwah di Masjidil Haram 7 kali juga. Ini adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Sebagai orang yang pertama kali Umrah, aku mau berbagi tips yang sebenarnya berasal dari kesalahan-kesalahan yang kulakukan.
Lakukan di Malam Hari
Setelah melakukan perjalanan panjang dari Madinah ke Mekkah dan sampai di hotel, rombonganku langsung melakukan rukun umroh ini. Sejujurnya masih lelah dan sudah sangat ngantuk karena sata itu jam 10 malam atau dini hari waktu Indonesia.
Tapi melakukan di jam-jam tersebut justru enak banget karena nggak terlalu padat serta cuaca yang mendukung. Ketika tawaf Wada, aku melakukannya tengah hari dan memang cukup menantang.
Pakai Pakaian Nyaman
Sekali lagi, ini sangat penting. Selain menutup aurat, pastikan pakaian kita nggak meribetkan dan masih nyaman. Jika selama perjalanan sudah terasa keringetan atau lecek, mending ganti. Tapi pastikan juga karena kita sudah niat umrah, maka tanpa wewangian ya pakaiannya. Perkara pakaian ini adalah yang aku kemarin sesalkan, karena nggak fit dan akhirnya mengganggu.
Pakai Kaos Kaki Anti Slip
Ada loh kaos kaki anti slip, aku tadinya punya tapi beli buat main trampolin hahaha. Ternyata, tawaf dan sa’i sangat amat butuh kaos kaki. Di dalam masjidil haram kita tidak boleh mengenakan sepatu atau sandal, jadi tanpa kaos kaki yang nyaman akan mengganggu langkah kita terlebih jika tawaf di siang hari.
Bawa Botol Minum
Kita tidak dilarang untuk minum saat tawaf atau Sa’i, jadi sebaiknya bawalah botol minum. Di masjidil haram banyak sekali area air zam-zam. Kita bisa refill disana atau membawa air dari luar. Sungguhlah, aku sangat kehausan meski malam-malam di tengah-tengah sa’i. Berdesakan, berjalan sembari berlari kecil, tentu sangat menguras energi. Bagus lagi kalau membawa snack bar, karena jujur aku lapar banget saat sa’i itu ahhaha.
Buku Atau Catatan Do’a Kecil
Kalau ikut travel agent, ketika tawaf atau sa’i biasanya pakai headset gitu buat ikutin muthowifnya. Tapi, masalahnya adalah rombinganku headsetnya sebagian besar mati. Jadilah di tengah tawaf aku doa sebisa-bisanya. Sebenarnya nggak ada do’a khusus seperti halnya salat, tapi akan lebih baik jika kita menyiapkan dengan baik.
Buku doa kecil yang bisa digantung sudah banyak dijual. Apalagi saat sa’i, kalau kita bisa sambil do’a tuh enak banget karena pace jalan kita ngga seterburu-buru tawaf. Aku kemarin bawa buku do’a juga, tapi ya begitulah karena sudah mengandalkan pakai headset yang ternyata mati.
Pelajari dengan baik dan benar tata cara pelaksanaan tawaf dan sa’i. Pahami doa-doa yang dianjurkan, niat, dan urutan pelaksanaannya. Ini akan membantu fokus dan khusyuk saat beribadah.
Bawa Tasbih Digital
Gunakan alat bantu seperti tasbih untuk memudahkan menghitung putaran tawaf dan Sa’i.
Bawa Botol Spray Wudhu
Pastikan wudhukita sah dan masih suci sebelum dan selama tawaf. Tempat wudhu lumayan jauh, jadi kalau rombonganku disarankan memperbarui wudhu dengan botol spray.
Pakai Tas Kecil
Jaga barang-barang bawaan di tas kecil yang tidak mengganggu. Bisa backpack kecil, waist bag, atau slig bag.
Semoga kita dapat menjalani Tawaf Sa’i dengan lancar dan mendapatkan manfaat spiritual serta diberkahi dan diterima oleh Allah SWT.