Wisata sejarah di Kwitang Jakarta ini menyenangkan dan murah. Kwitang merupakan salah satu kawasan bersejarah di Jakarta Pusat. Kawasan ini memiliki banyak bangunan bersejarah, termasuk masjid, makam, dan museum. Aku jalan kaki menyusuri gang-gang di Kwitang, malah ketemu banyak tempat legendaris yang hidden gem.
Kramat Kwitang
Kawasan Kramat Kwitang pertama kali dikenal sebagai Kampung Kwitang. Kampung ini didirikan oleh para imigran dari China pada abad ke-17. Pada masa itu, kampung ini merupakan salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan di Batavia, ibu kota Hindia Belanda. Pada abad ke-19, kawasan Kramat Kwitang menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan Islam.
Setelah Indonesia merdeka, kawasan Kramat Kwitang tetap menjadi salah satu kawasan yang penting. Kawasan ini menjadi salah satu pusat pendidikan, kebudayaan, dan perdagangan di Jakarta.
Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda yang terletak di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu momen bersejarah saat para pemuda Indonesia bersatu dalam semangat kebangsaan dan berjanji untuk mencapai kemerdekaan. Museum ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan dan pengingat akan perjuangan para pahlawan.

Museum Sumpah Pemuda pada awalnya adalah rumah tinggal milik Sie Kong Lian. Gedung didirikan pada permulaan abad ke-20. Sejak 1908 Gedung Kramat disewa pelajar Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai tempat tinggal dan belajar. Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928.
Museum buka Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00, senin tutup yahh. Tiketnya cukup 2000 rupiah saja.
Maison Weiner Cake Shop
Maison Weiner Cake Shop adalah toko roti tertua di Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1936. Toko ini terletak di Jalan Kramat II No. 2, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Maison Weiner didirikan oleh Lee Liang Mey, seorang perempuan Tionghoa-Indonesia. Lee Liang Mey memulai usahanya dengan bermodal peralatan yang mulai dicicil. Ia membuka tokonya di sebuah rumah di kawasan Kwitang, yang saat itu merupakan kawasan pecinan di Jakarta.

Awalnya, Maison Weiner hanya menjual roti-roti sederhana, seperti roti tawar, roti manis, dan roti lapis. Namun, seiring berjalannya waktu, toko ini mulai mengembangkan menunya dengan menambahkan kue-kue dan pastry.
Hingga saat ini, Maison Weiner masih mempertahankan resep-resep asli yang digunakan oleh Lee Liang Mey. Roti-roti di Maison Weiner dibuat dengan bahan-bahan berkualitas dan tanpa pengawet. Hal ini membuat roti-roti Maison Weiner memiliki rasa yang khas dan lezat.

Maison Weiner juga memiliki suasana yang khas dan nostalgia. Toko ini didominasi oleh warna-warna pastel dan dekorasi yang serba klasik. Suasana ini membuat para pengunjung merasa seperti berada di masa lalu. Maison Weiner buka setiap hari Senin-Sabtu, pukul 07.00-19.00 WIB. Toko ini tutup pada hari Minggu.
Makam Habib Kwitang
Makam Habib Ali Kwitang atau yang lebih dikenal dengan Habib Kwitang terletak di kompleks Masjid Ar-Riyadh Kwitang. Habib Ali Kwitang adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati di Indonesia.

Masjid ini terletak di Jalan Kembang VI, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Kwitang.
Masjid Ar-Riyadh didirikan oleh Habib Ali Al Habsyi bin Habib Abdurrahman Al Habsyi sekitar tahun 1938. Masjid ini awalnya merupakan sebuah surau yang memiliki desain rumah panggung. Bahan bangunannya masih menggunakan kayu seperti rumah Belanda.
Saat ini, Masjid Ar-Riyadh menjadi salah satu destinasi wisata religi di Jakarta. Masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah.
GKI Kwitang
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kwitang adalah sebuah gereja yang terletak di Jalan Kwitang Raya No. 28, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Gereja ini merupakan salah satu gereja tertua di Jakarta, yang dibangun pada tahun 1854.

Bekas Lapak Buku Kwitang
Kwitang mulai dikenal sebagai pusat penjualan buku pada tahun 1980-an. Pada masa kejayaannya, Kwitang dikunjungi oleh ribuan orang setiap harinya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, Kwitang mulai mengalami penurunan pamor.

Es krim Baltic
Selesai berkeliling, sejenak pendinginan di es krim Baltic. Es Krim Baltic adalah salah satu es krim legendaris di Jakarta. Es krim ini sudah ada sejak tahun 1939 dan masih bertahan hingga saat ini. Es Krim Baltic terkenal dengan cita rasanya yang khas dan terbuat dari bahan-bahan alami.

Es Krim Baltic didirikan oleh seorang pria bernama Lie Tjeng Tjoan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia. Lie Tjeng Tjoan awalnya membuka toko es krim kecil di Jalan Kwitang Raya, Jakarta Pusat. Es krim buatannya pun cepat populer di kalangan warga Jakarta.
Pada tahun 1960-an, Lie Tjeng Tjoan membuka cabang Es Krim Baltic di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Cabang ini pun menjadi salah satu cabang Es Krim Baltic yang paling populer.
Hingga saat ini, Es Krim Baltic masih menjadi salah satu es krim favorit di Jakarta. Es krim ini tersedia dalam berbagai varian rasa, mulai dari rasa cokelat, vanila, stroberi, hingga durian.
Tips Wisata Sejarah Kwitang
Tak sampai 3 jam jika kita mengitari wilayah ini dengan berjalan kaki. Pastikan membawa air minum, sunblock dan topi karena wilayah ini lumayan terik di siang hari. Tapi kalau mau berkendara, rute ini juga bisa dilewati dengan roda dua maupun roda empat. Ternyata benar ya, bahwa wisata sejarah di Kwitang itu murah dan menyenangkan.